Diyana Kaseharom
Hanya perempuan biasa









was posted at 02:12 0 COMMENTS
210913
1:44 am
Bumi Skudai

Pasang speaker pepagi buta , bukak lagu sandiwara cinta . hek eleh , jiwang gila kau yana *kata dalam hati*

*sigh* haih banyak betul mengeluh sejak dua menjak ni .

Entah . Luar nampak okay , tapi dekat dalam dah calar balar koyak rabak .

Bukan senang berada di sini .
Jauh dari keluarga .
Tinggalkan semua yang ada disana .
Bukan senang berada di sini .
Bila kita nak tinggalkan masa lalu .
tapi dia ada depan mata kita .

Last week , we met and settled everything .
Kau suruh move on .
aku pulang kan semua kenangan kita dalam satu kotak .
aku tahu kau mesti terluka .
tapi takpe sebab aku pun terluka sama .

Aku tanya kau 'Macam mana nak move on kalau kau ada depan mata ?'
Kau jawab 'Jalan kedepan , jangan pandang belakang lagi.'

dan malam tu , aku berlalu pergi tanpa memandang kau yang ada dibelakang aku lagi.

Aku pergi . Aku tak menangis . Tak ada air mata yang jatuh .

Aku cakap dekat kau ,'kalau move on , kau takkan ada peluang lagi lepasni.'

Aku tak harap kau datang semula pada aku suatu hari nanti ,
cukup dengan bila kau tersedar segalanya ,
aku cuma nak kata maaf dari kau .
Tak lebih dari tu .
Sebab aku dah tak rasa apa .
Kecewa , marah mahupun sedih . Tak ada .


Rilekkkkk , hidup ni panjang lagi kan ?:)

Kupersilakan kau pergi,
sampai jauh,
sampai kau lupa
bahwa pernah ada aku dalam sekelumit cerita hidupmu.
Kupersilakan kau mencari yang baru,
sampai kau menemukan yang sempurna
seperti yang kau mau.
Kupersilakan kau meninggalkanku sendiri.
Tanpa perlu memberi alasan yang dapat kumengerti.
Aku tidak baik-baik saja,
namun aku akan baik-baik saja.
Nanti, seiring waktu yang Tuhan kehendaki.
Namun pahami satu hal ini.
Tolong pahami.
Bila kau sudah benar-benar pergi,
pastikan kau tidak akan kembali.
Tidak akan kembali lagi.
Karena ada celah yang ketika kau tinggalkan,
tidak akan mampu kau gantikan
dengan sebuah kehadiran
di waktu yang akan datang.
by - Tia Setiawati Pakualam














POWERED BY DYANA KASEHAROM